15 Sep 2017
kembali ke listBanjarbaru – Bandara Syamsudin Noor mulai menerapkan sistem elektronik pada proses surat menyurat dalam administrasi kantor. Untuk itu guna mendukung penerapan sistem yang akan mulai beroperasi mulai 1 Oktober 2017 di seluruh lingkungan kerja PT Angkasa Pura I ini diadakan sosialisasi TNDE (Tata Naskah Dinas Elektronik), termasuk di Bandara Syamsudin Noor pada Kamis, 14 September 2017 di ruang rapat Kayuh Baimbai.
“Sebelumnya kami juga sudah menerapkan OCP (Office Collaborative Platform) yakni layanan otomatisasi perkantoran berbasis digital untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat proses kerja. TNDE ini juga merupakan satu kesatuan dengan OCP dan kita menyebutnya Satu Aplikasi Untuk Prestasi.” Suriganata, PTS General Manager Bandara Syamsudin Noor.
Yang membedakan OCP dengan platform sebelumnya yakni storage atau media penyimpanan yang lebih besar hingga terintegrasinya video conference serta semakin mendukung mobilitas dengan adanya aplikasi mobile.
Menjelaskan sekilas mengenai proses kerja yang mendasari penerapan ini, Tris Widhiana Corporate Administration Analyst Kantor Pusat PT Angkasa Pura I menerangkan “Kami sudah lakukan survey di tiap bandara. Untuk Bandara Syamsudin Noor sendiri setiap bulannya menghabiskan setidaknya 108 rim kertas. Dapat dibayangkan jika ini berlangsung selama satu periode satu tahun. Jika sudah diterapkan TNDE akan menghemat 80% penggunaan kertas dan setiap karyawan dapat menerima surat tugas dari mana dan kapan saja.” Terangnya
Lebih lanjut, beliau menambahkan “Dengan total jumlah pegawai PT Angkasa Pura yang lebih dari 9.000 orang dengan rentang usia produktif terbanyak (20 – 30 tahun) kami optimis penerapan sistem TNDE ini akan berjalan lancar. Karena pentingnya, bahkan TNDE ini menjadi indikator dalam performance seluruh karyawan di PT Angkasa Pura I.” tambahnya
Shared Services department Head, Alfasyah mengungkapkan “Seluruh karyawan dan karyawati Bandara Syamsudin Noor harus familiar dengan penggunaan teknologi. Untuk TNDE ini yang berperan besar tentunya bukan hanya Sekertaris melainkan semuanya, termasuk bahkan para pejabat. Kami harapkan penerapannya tidak membutuhkan proses pembelajaran yang lama.” Tuturnya
Manajemen perubahan penggunaan aplikasi ini secara umum berguna untuk menggantikan proses bisnis, pekerjaan menjadi lebih terorganisir dan paperless atau bebas penggunaan kertas, pekerjaan dapat diakses dengan mudah menggunakan smartphone, integrasi antar unit dan akurasi data. Hal ini menjadi soluasi bisnis proses beberapa pekerjaan yang belum efisien karena terhambat birokrasi dan belum paperless. (Humas BDJ)