en id

Kajian & Survey Catchment Area Bandara Syamsudin Noor Dimulai

22 Nov 2017

kembali ke list


Banjarbaru – Kajian dan survey catchment area Bandara Syamsudin Noor dimulai dengan sosialisasi terhadap pihak-pihak terkait khususnya Badan atau Dinas Provinsi Kalimantan Selatan dan Kota Banjarbaru pada 22 November 2017 di Kantor Bandara Syamsudin Noor. Menggandeng  PT Virama Karya selaku konsultan, Tim Kantor Pusat yang dipimpin oleh Airport Planning & Design Department Head menjelaskan latar belakang dilakukannya kajian ini tak lain karena PT Angkasa Pura I saat ini melakukan pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang diposisikan untuk melayani wilayah Indonesia bagian tengah dan bandara UPT di wilayah Kalimantan. Oleh kaenanya diperlukan suatu kajian dan survey catchment area serta analisis potensi untuk bandara sebagai masukan dan mendukung keputusan seluruh pemangku kepentingan agar bandara yang telah ada dapat berfungsi maksimal.

General Manager Bandara Syamsudin Noor, Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan “Jika melihat kondisi saat ini memang cukup sulit mencapai target trafik penumpang.  Oleh karenanya kami perlu dukungan dan kerjasama dengan instansi terkait. Mari bersama mengintegrasikan catchment area karena pengembangan bandara akan menjadi potensi bisnis yang luar biasa.” Ungkapnya

Lebih lanjut, Gunawan selaku tenaga ahli dari Konsultan PT Virama Karya menjelaskan “Kita akan membedah catchment area Bandara Syamsudin Noor seperti apa. Salah satu metode yang akan digunakan yakni survey secara rutin. Aset PT Angkasa Pura I adalah asset nasional. Artinya jika sudah melakukan investasi maka harus diberdayakan bersama. Bandara Syamsudin Noor termasuk bandara yang prospektif.” Terangnya

Selain Bandara Syamsudin Noor, PT Angkasa Pura I sendiri juga tengah melakukan kajian serupa di bandara lainnya seperti Samratulangi Manado, Sultan Hasanudin Makassar, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang ditargetkan selesai pada Maret 2018 mendatang. Kapasitas bandara dan potensi area akan mempengaruhi perkembangan ke depannya karena merupakan elemen strategis.

Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam kajian dan survey ini menurut Astono selaku konsultan diantaranya inventarisasi data dan informasi terkait kajian catchment area, survey lapangan pada lokasi pengembangan bandara, analisis catchment area pada bandara di luar pengelolaan PT Angkasa Pura I di Kalimantan, analisis airport positioning hingga FGD dengan pemangku kepentingan utama Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Keluaran atau produk yang diharapkan diantaranya terbangunnya catchment area bandara baik dari segi jumlah penumpang dan kargo, tersedianya analisis hubungan pariwisata terhadap jumlah penumpang di Bandara Syamsudin Noor , hingga tersedianya laporan tertulis.

“Selanjutnya untuk menentukan “airport positioning” setidaknya harus melihat daya beli tiap daerah, perkembangan pariwisata, perkembangan industri, dan pendidikan. Jika melihat ini Bandara Syamsudin Noor adalah termasuk business airport.” Ungkap Astono

Dalam sesi Tanya jawab, perwakilan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan “Kami sangat mendukung terutama dalam pengisian data survey instansi. Terlebih juga akan dibangun jalan tol yang menghubungkan Banjarbaru – Martapura – Batulicin yang akan menghemat setengah waktu tempuh diharapkan dapat mendukung kemudahan mobilisasi pengguna jasa Bandara Syamsudin Noor.” jelasnya

Perwakilan Pemerintah Kota Banjarbaru menanggapi secara geografis letak Banjarmasin yang dekat dengan Jawa sebenarnya menguntungkan. Namun demikian fakta bahwa sebagain besar wilayah industri berada di pesisir menjadikan transportasi laut sering dipilih sehingga transportasi udara hanya menjadi alternatif.

Adapun yang terlibat dalam kajian ini diantaranya Badan atau Dinas Provinsi Kalimantan Selatan seperti Dinas Perhubungan, Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan lain sebagainya. Selain itu juga melibatkan Dinas Kota Banjarbaru mulai dari BAPPEDA Banjarbaru, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata kota Banjarbaru, dan lain sebagainya. (Humas BDJ)