Banjarbaru – Bandara Syamsudin Noor menggelar operasi katarak gratis bekerjasama dengan Rumah Sakit Pelita Insani dan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru (29/11/2016). Program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan pertama kali ini melibatkan 20 warga yang berusia di atas 50 tahun dari wilayah Sungai Ulin, Sungai Besar, Banjarbaru, Cempaka, Guntung Payung, dan Martapura yang bertujuan untuk menekan jumlah kebutaan akibat katarak khususnya di wilayah Kalimantan Selatan yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
Hadir dalam acara ini Pejabat Tugas Sementara General Manager Bandara Syamsudin Noor, Ruly Artha, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Ibu Diana, serta personil Corporate Social Responsibility.
“Kami menyadari bahwa katarak dapat menyerang siapapun. Kondisi ini membuat Bandara Syamsudin Noor tergerak untuk menyelenggarakan operasi katarak. Meski sekarang mayoritas berasal dari Banjarbaru, namun kami akan terus upayakan agar ke depannya dapat menjangkau lebih banyak lagi.” Ungkap Ruly Artha saat menyampaikan sambutan pembukaan kegiatan operasi katarak.
Berdasarkan data dari Puslitbang Pemberantas Penyakit, Badan Litbangkes Depkes RI, katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan terbesar (0,78%) diantara penyebab kebutaan lainnya. Kalimantan Selatan termasuk salah satu Provinsi dengan peningkatan jumlah penderita yang tinggi. Adapun metode yang digunakan dalam operasi katarak kali ini adalah metode Phacoemulsifikasi yang memiliki resiko cukup rendah sehingga lebih aman bagi warga.
“Terima kasih Bandara Syamsudin Noor. Operasi katarak gratis ini sangat membantu kami semua untuk kembali dapat melihat dengan jelas. Terima kasih atas kepeduliannya. Semoga Bandara Syamsudin Noor semakin dilancarkan program-programnya.” Ujar Ahmad Bajuri, salah satu peserta operasi katarak berusia 55 tahun.
Paket operasi katarak gratis yang diberikan meliputi visit dokter mata, screening pre operasi, tindakan operasi, paket lensa, obat, laboratorium, dan lain sebagainya.
“Bandara Syamsudin Noor tidak hanya akan fokus pada peningkatan perekonomian dengan mendorong UMKM untuk berusaha melainkan juga peduli akan kesehatan yang menjadi penentu Mari bersama wujudkan visi pemerintah mewujudkan Indonesia bebas buta katarak pada 2020.” Lanjut Ruly Artha (Humas BDJ).