en id

Bandara Syamsudin Noor Paparkan Persiapan Pengembangan Bandara Baru ke Sejumlah Instansi Pemerintahan

04 Nov 2016

kembali ke list


BANJARBARU - Bandara Syamsudin Noor yang diwakili oleh Direktur Teknik, Polana B. Pramesti, General Manager, Handy Heryudhitiawan, Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Taochid Purnomo beserta jajarannya mengadakan  rapat pembahasan proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor pada Rabu, 2  November 2016 di Hotel Novotel, Banjarbaru.

Direktur Teknik memaparkan mengenai maksud dan tujuan rencana pembangunan serta prospek pembangunan ke depannya, perkembangan proyek hingga  September 2016, rencana jadwal pengerjaan proyek, hingga kendala-kendala yang  muncul selama proses pembebasan lahan.

Terkait gambaran pembangunan bandara baru dan perubahannya, Direktur Teknik PT Angkasa Pura I, Polana B. Pramesti menyampaikan "Untuk terminal, saat  ini yang ada seluas 9.265 m2. Pengembangan tahap satu nanti seluas  70.000 m dan tahap dua  seluas 55.000 m2. Untuk sisi udara, apron saat ini ada seluas 51.072m2 sedangkan nanti akan diperluas hingga 106.972 m2." Ungkapnya.

Hadir dalah rapat  pembahasan tersebut  diantaranya Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Tirta Hidayat dan Rio  Jayusman, Sekertaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah, Kadishubkominfo  Kalsel, Rusdiansyah, Kasi PKN III Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,Herry Kusyanto dan lain sebagainya.

Dalam pemaparan mengenai jadwal pengerjaan proyek, disampaikan bahwa pekerjaan  gedung terminal dan fasilitas penunjang akan berlangsung selama selama 18 bulan  dari Juni 2017 hingga November 2018. Untuk infrastruktur dan bangunan penunjang  serta apron yang masuk ke dalam pembangunan tahap I dimulai Desember  2016hingga Mei 2018.

Selain dua proses tersebut, General Manager Bandara Syamsudin Noor, Handy Heryudhitiawan juga menambahkan "Testand Commissioning dan verifikasi untuk memastikan semua siap beroperasi  akan berlangsung selama tujuh bulan, yakni Mei Juli 2018 dan November 2018 Februari 2019. Semoga pengoperasian Bandara Syamsudin Noor yang baru dapat  berjalan sesuai yang direncanakan yakni bulan Maret 2019." Tambahnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa Bandara Syamsudin Noor sudah melaksanakan upaya-upaya sebelum akhirnya memutuskan untuk melaksanakan  eksekusi lahan tersisa untuk percepatan pembangunan bandara baru seperti pelaksanaan  Aanmaning atau teguran kepada warga, konsultasi teknis eksekusi pengosongan  lahan dan bangunan, dan lain sebagainya.  Persiapan pra eksekusi juga dilakukan dengan  rapat tim gabungan, media visit,government visit, penyelesaian lahan TNI AU, penyelesaian pembayaran fasum  fasos, dan pembahasan terkait program tanggung jawab sosial perusahaan atau  CSR.

Dalam sesi diskusi Asisten II Sekda Provinsi Kalsel, M. Jabran  mengatakan "Proses pengembangan bandara telah  berlangsung sejak tahun 2012, dan diketahui bahwa pada saat itu seluruh warga  setuju atas harga namun terdapat oknum-oknum yang memprovokasi warga untuk  menolak harga yang ditawarkan dengan harapan mendapat harga yang lebih tinggi." Katanya.

Rapat  yang berlangsung kurang  lebih tiga selama tiga jam tersebut menghasilkan beberapa hal diantaranya saran  agar penyelesaian sengketa dengan TNI AU dilaksanakan dengan metode Prosedur  Kerjasama Pemanfaatan (KSP) serta Pemprov Banjarmasin yang akan mendukung penuh  proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor. (Humas BDJ)