en id

Menhub Pantau Perkembangan Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor

14 Jul 2017

kembali ke list


BANJARBARU – Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi kembali melaksanakan kunjungan kerja ke Bandara Syamsudin Noor usai menghadiri Rapat Kerja yang diselenggarakan di Kalimantan Selatan pada Jumat, 15 Juli 2017. Kunjungannya kali ini ke Bandara Syamsudin Noor sendiri lebih difokuskan pada peninjauan perkembangan pekerjaan fisik pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang ditargetkan akan siap beroperasi pada tahun 2019 mendatang. 

Dalam paparan oleh Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Taochid Purnomo Hadi yang diadakan di area proyek dijelaskan bahwa untuk paket satu sendiri yakni pembangunan terminal dan fasilitas penunjangnya saat ini masih dalam proses pelelangan. Sedangkan yang saat ini tengah memasuki tahap pekerjaan fisik yakni pekerjaan paket dua yang meliputi infrastruktur, bangunan penunjang, dan perluasan apron dari semula yang seluas 80.412 m2 menjadi 129.812 m2 yang dapat menampung pesawat berbadan lebar hingga 16 pesawat. 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menanggapi “Kami ingin memastikan proyek berjalan lancar, saya sudah lihat ada land clearing, artinya ini termasuk cepat perkembangannya, diharapkan diselesaikan segera. Untuk PT Angkasa Pura I diharapkan secara detail mengawasi setiap perkembangannya.” tuturnya

Beliau menambahkan “Bandara Syamsudin Noor penting karena berada di yang daerah cukup bekembang. Dukungan dari pusat yakni pemerintah hadir untuk memastikan pekerjaan yang dilaksanakan berjalan baik dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat.” Ungkapnya 

Menteri Perhubungan menekannya tujuannya berkunjung ke Kalimantan Selatan tak lain untuk menstimulasi proyek-proyek agar selesai tepat waktu. 

General Manager Bandara Syamsudin Noor, Handy Heryudhitiawan dalam paparannya juga menambahkan “Investasi senilai 2,1 trilyun rupiah ini konstruksinya direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2019. Pengembangan Bandara Syamsudin Noor sendiri sudah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 58 tahun 2017.” Terangnya 

Secara rinci, Taochid Purnomo Hadi menyampaikan “Untuk progress pekerjaan fisik sampai dengan 2 Juli 2017 sebesar 1,2 % dengan rincian pekerjaan diantaranya pekerjaan soil test dan topografi, pekerjaan land clearing atau pembersihan lahan, pembuatan jalan kerja hingga pembuatan saluran sementara. Untuk sub kontraktor ada 5 instansi, alat berat & angkutan ada 4 instansi, material ada 2 instansi sedangkan untuk tenaga kerja pendukung kami ada 19 personil yang berasal dari Banjarbaru.” Tutupnya (Humas BDJ)