en id

Mitra Kerja Bandara Syamsudin Noor Ikuti Simulasi Penanganan Kebakaran

24 Mar 2017

kembali ke list


BANJARBARU – Bandara Syamsudin Noor mengajak mitra kerja mulai dari maskapai, groundhandling, serta Kokapura untuk mengikuti sosialisasi penanganan bahaya kebakaran pada 23 Maret 2017 di gedung Airport Fire Fighting & Rescue Section. Setidaknya ada lebih dari 20 orang mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kewaspadaaan khususnya pasca terjadinya kebakaran di sisi udara sejumlah bandara di Indonesia sebagaimana yang disampaikan oleh Nasruloh selaku PTS. General Manager Bandara Syamsudin Noor.

“Kami tidak ingin di Bandara Syamsudin Noor terjadi hal serupa yang tidak diinginkan. Kebakaran adalah hal yang bisa dicegah, namun demikin bila terjadi kami ingin seluruh mitra kerja siap dan mampu untuk mengendalikannya bukan hanya personil Airport Fire Fighting & Rescue kami.” Ungkapnya.

Senada dengan beliau, Isimaruni selaku Airport Fire Fighting & Rescue Section Head menyampaikan “Makin tingginya trafik penerbangan di Bandara Syamsudin Noor bagaimanapun harus kita antisipasi karena kebakaran bukan hanya disebabkan oleh fasilitas namun bisa juga karena kesalahan manusia. Ketrampilan mengendalikan kebakaran sangat penting untuk semua personil.” Katanya

“Ketrampilan apapun hanya dapat diperoleh dengan cara berlatih secara rutin dan konsisten. Pencegahan kebakaran merupakan langkah yang efisien, efektif, karena dilakukan sebelum kehadiran api kebakaran sehingga kerugian harta benda dan jiwa dapat dikurangi.” Tambah Isimaruni.

Personil Airport Fire Fighting & Rescue Section, Ahmad Faruq memulai pemaparannya dengan menjelaskan empat metode menanggulangi kebakaran diantaranya dengan cara menghilangkan panas, menghilangkan oksigen, menghentikan supply bahan bakar, serta memecah rantai reaksi kimia dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Lebih lanjut, personil lainnya, Firdaus memperagakan cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di hadapan seluruh peserta “Penggunaan APAR yang aman itu mengikuti arah angin dengan sudut 30 – 60 derajat dengan gerakan menyapu api. APAR yang kita gunakan berisi nitrogen karena ini adalah bahan yang tidak muduah terpengaruh oleh suhu di luar” Ujarnya

Yang tidak kalah penting lainnya adalah mengenai pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Personil SMS and Occupational Safety Health, Philipus memaparkan mulai dari kewajiban menggunakan alat pelindung diri mulai dari safety vest atau rompi yang memiliki visibilitas tinggi, alat perlindungan pendengaran terutama bagi pekerja yang berada di dekat sumber kebisingan mesin pesawat, serta penjelasan area berbahaya di sisi udara.

Sesi akhir sosialisasi semakin inteaktif dengan dilakukannya simulasi pemadaman kebakaran oleh mitra kerja yang hadir menggunakan APAR “Pertama buka kunci pengaman, arahkan semprotan dasar sumber api, test, pergunakan dengan posisi tegak, serta tekan pada genggaman.” Seru personil AFFR.

“Pencegahan bahaya kebakaran bagi airline operator/groundhandling serta instansi lain yang menempati ruangan atau bangunan di bandara wajib menyediakan perangkat APAR yang dapat digunakan sesuai peraturan, larangan keras bagi petugas sisi udara untuk merokok, dan lain sebagainya. Untuk keamanan terminal bandara kami juga sudah melatih karyawan tenant untuk menggunakan APAR yang sudah kami sediakan di beberapa titik strategis.” Tutup Isimaruni (Humas BDJ)