13 Oct 2016
kembali ke list
Banjarbaru - General Manager Bandara Syamsudin Noor didampingi jajaran proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor pada Kamis, 13 Oktober 2016 kembali melaksanakan program Media Visit. Kali ini Stasiun TVRI Kalimantan Selatan adalah media yang dikunjungi karena peran strategisnya dalam penyebaran informasi sekaligus edukasi terhadap masyarakat khususnya di Kalimantan Selatan.
"Meski proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor tidak masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) namun proyek akan tetap berjalan. Ini tentunya tidak ada kaitannya dengan jadi atau tidaknya bandara dibangun. Hanya saja jika kita masuk dalam PSN mungkin akan mendapat prioritas. Namun kami sudah berkomitmen, bandara akan tetap dibangun." Ujar General Manager Bandara Syamsudin Noor, Handy Heryudhitiawan menjawab pertanyaan sesi pembukaan diskusi bersama jajaran TVRI Kalsel.
"Kami sudah didampingi Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah Provinsi Kalsel (TP4DP) dalam proses pengembangan bandara baru sehingga harapannya tidak ada kendala yang berarti." Tambahnya.
Terkait dukungan TVRI Kalsel akan pemberitaan pengembangan bandara baru, Plt. Kepala Stasiun TVRI Kalsel Saktiono Wahyujati menyampaikan "Kami selalu menerjunkan personil TVRI untuk terus memantau perkembangan dan memberitakannya. Ke depannya kami menyarankan agar Bandara Syamsudin Noor lebih meningkatkan giat promosi dan sosialisasi terkait besarnya manfaat dibangunnya bandara baru mulai dari peningkatan iklim ekonomi, penyerapan tenaga kerja, hingga pariwisata." Katanya.
Ditanya mengenai keterlibatan masyarakat sekitar dalam pekerjaan proyek pengembangan bandara nanti, General Manager menjelaskan bahwasannya ada komponen lokal yang akan diikutsertakan. Misalnya di Balikpapan setidaknya 40% pekerjaannya dikerjakan oleh masyarakat di sekitar bandara yang terkena pembebasan lahan. Jika proyek sudah dimulai, Bandara Syamsudin Noor juga akan membutuhkan setidaknya 2000-2500 tenaga kerja yang tentunya akan mengikutsertakan masyarakat sekitar.
Beliau juga mencontohkan besarnya pengaruh pembangunan bandara bagi pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi di Kabupaten Badung, Bali yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi yakni mencapai 17% saat proyek bandara Ngurah Rai mulai dibangun. Berbagai usaha mulai dari transportasi, tempat tinggal, dan lain sebagainya mulai bermunculan.
Sebelum pengembangan bandara dimulai pun PT Angkasa Pura I sudah terus berupaya berkontribusi untuk memajukan UMKM melalui dana kemitraan yang mencapai 23 miliar.
Menanggapinya TVRI Kalsel menawarkan untuk bekerjasama dalam salah satu program unggulan "Ayo Usaha" untuk memperkenalkan perkembangan UMKM.
"Mengingat PT Angkasa Pura I sudah maju CSR nya semoga ke depannya bisa bekerjasama untuk mempromosikan produk-produk lokal." Ujar Saktiono Wahyujati.
Sesi kunjungan ke Stasiun TVRI Kalsel kemudian ditutup dengan penyerahan cenderamata sebagai kenang-kenangan. (Humas BDJ)