Tanah Kalimantan Selatan diberkati dengan beberapa harta paling berkilau yang disediakan oleh ibu bumi, terutama yang memancarkan cahaya yang paling indah, yaitu: Berlian. Mengirimkan cahaya indahnya ke seluruh dunia, permata gemerlap ini digali dari berbagai bidang berlian di provinsi ini, namun yang paling terkenal ditemukan di lading Berlian Cempaka, di kota Banjarbaru, di Kalimantan Selatan.
Terletak sekitar 47Km dari Banjarmasin, ibu kota Kalimantan Selatan, atau sekitar 7 Km dari pusat kota Banjarbaru, kecamatan Cempaka adalah tempat di mana berlian dan emas masih ditambang dengan menggunakan cara dan metode tradisional. Ladang berlian Cempaka sebagian besar tersebar di sekitar Kabupaten Sungai Tiung dengan dua ladang paling terkenal adalah Pumpung dan Ujung Murung.
Di sini orang bisa mengamati bagaimana penggali di dasar poros menghabiskan sepanjang hari sampai ke leher mereka dengan air, melewati keranjang yang penuh dengan lumpur yang disapu bersih untuk menyaring bintik emas, berlian atau batu akik. Lubang bor pertambangan bisa mencapai kedalaman 15 meter dan dibuat dengan menggunakan alat berbentuk wadah tradisional yang terbuat dari kayu atau anyaman rotan, dan lompatan sederhana. Untuk menarik air dan mencuci, pompa air listrik digunakan. Penggali biasanya bekerja dalam tim 10 sampai 15 orang, menggali satu hari, menyiram berikutnya.
Ada beberapa hal tabu dalam menambang berlian di sini, di Cempaka, yang paling menarik adalah tabu untuk menyebutkan kata "intan" atau diamond dalam bahasa Indonesia, malah mereka harus menyebutnya "Galuh". Mereka percaya bahwa penyebutan kata "berlian" akan mengusir batu-batu berharga itu.
Pada tanggal 26 Agustus 1965, Cempaka menarik perhatian dunia saat berlian berkilau 166,75 karat yang mengagumkan digali di sini, hampir seukuran telur merpati. Berlian itu diberi nama "Tri Sakti" atau "Thrice Sacred" oleh Ir.Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Sebuah berlian 20 karat sebelumnya ditemukan di sini pada tahun 1846, dan berlian 106,7 karat lainnya pada tahun 1850.
Tidak ada catatan resmi yang mengungkapkan kapan pertambangan Diamond dimulai di Cempaka, namun banyak yang percaya bahwa hal itu dimulai pada zaman Kolonial Belanda yang kemudian diturunkan sejak generasi sebelumnya. Versi lain menunjukkan bahwa berlian dan permata berharga lainnya telah ditambang di sini sejak abad ke-9.
Menuju ke Sana?
Dari Banjarmasin, pertama anda harus sampai ke Banjarbaru yang memakan waktu sekitar satu jam perjalanan. Dari pusat kota Banjarbaru hanya berjarak 15 menit berkendara singkat sebelum sampai ke area Diamond Fields. Cara terbaik adalah menyewa mobil, atau melakukan perjalanan yang dipandu, tapi jika Anda mau juga bisa membawa berbagai kendaraan umum dari Banjarmasin ke Banjarbaru dan Lahan berlian Cempaka.
Sumber : http://www.indonesia.travel